Sebenarnya Metaverse ini sudah pernah dicetuskan oleh Neil Stephenson dalam novel fiksi ilmiahnya yang berjudul “Snow Crash” pada tahun 1992. Menurut Stephenson, Metaverse adalah ruang digital berbasis virtual yang menggabungkan beberapa teknologi seperti augmented reality dan virtual reality.
Nah, 30 tahun kemudian sejak novel Snow Crash terbit, dunia menyaksikan teknologi dalam novel fiksi ilmiah itu terwujud. Kini, Metaverse dapat diakses dengan menggunakan kacamata virtual reality (seperti Oculus atau Playstation VR), smartphone, komputer, dan konsol game.
Kegiatan yang Dapat Dilakukan Dalam Metaverse
Kamu mungkin akan bertanya-tanya, kegiatan apa saja yang dapat dilakukan dalam dunia Metaverse? Sebenarnya, ada berbagai kegiatan yang dapat kamu lakukan dalam Metaverse seperti berkomunikasi dengan pengguna lain, bekerja, bermain, bahkan menonton konser. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan secara online sehingga kamu bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja.
Kegiatan besar pertama yang dilakukan di Metaverse ini adalah sebuah konser yang dilakukan oleh Justin Bieber pada tanggal 18 November lalu. Konser ini dilakukan secara real-time dengan menggunakan motion-capture, jadi Justin sendiri yang menggerakan avatarnya di Metaverse. Penonton konser juga hadir secara real-time sehingga mereka dapat merasakan pengalaman yang sama dengan menonton konser secara langsung. Selain itu, penonton dapat memberikan respon saat menonton berupa emote yang akan muncul selama konser berlangsung. Menarik bukan?
Cara Kerja Metaverse
Secara garis besar, Metaverse menggunakan teknologi virtual reality (VR) yang ditunjukan dengan adanya dunia virtual yang terus-menerus aktif, bahkan saat pengguna sedang tidak menggunakannya. Selain itu, ia juga menggunakan augmented reality (AR) yang berfungsi untuk menggabungkan dunia virtual dengan dunia nyata.
Setiap pengguna juga memiliki avatar yang dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan. Avatar ini digunakan untuk tampilan diri kamu dalam dunia Metaverse. Jadi pengguna lain akan melihat kamu dengan wujud avatar yang kamu buat. Avatar ini dapat digerakan dengan bebas, sehingga memungkinkan penggunanya untuk berjalan-jalan menelusuri dunia Metaverse.
Kekurangan dan Kelebihan Metaverse
Setiap teknologi pasti memiliki kelebihan serta kekurangan, tergantung dari sebijak apa kita dalam menggunakan teknologi tersebut. Sama halnya seperti Metaverse, ia juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan serta kekurangan dari Metaverse:
Kekurangan
- Dapat menyebabkan kecanduan, lupa waktu, dan lupa akan dunia nyata.
- Menjadi salah satu sumber pencurian data.
- Menyebabkan depresi jika kehidupan di Metaverse tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Kelebihan
- Menciptakan variasi dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
- Membuat hal-hal yang awalnya biasa saja menjadi menarik.
- Menimbulkan rasa peka seseorang terhadap teknologi yang berkembang.
- Meningkatkan pengalaman menggunakan teknologi.
- Dapat melakukan pekerjaan dari mana saja dan kapan saja.
Masa Depan Desain Di Metaverse
Kita telah melihat bahwa kehadiran adalah bagian penting dari metaverse. Hal itu berarti desain yang baik sangat penting untuk produk, layanan, dan portal yang mereka akses. Akan ada persaingan yang sangat besar di dunia baru ini, dan perusahaan harus menonjol, dan menceritakan kisah khas yang membawa konsumen untuk kembali.
Itu berarti bekerja dengan seorang desainer yang ahli dalam menggunakan pemodelan 3D dan video 360° untuk membuat artefak dan lokasi virtual yang terlihat bagus dari sudut mana pun. Antarmuka seperti menu, umpan, dan aplikasi yang mengganggu kemajuan seseorang (atau avatar) melalui metaverse akan sangat diperlukan.
Mendesain untuk metaverse tidak hanya berarti mendesain untuk bagian metaverse: berarti memproduksi konten yang bekerja di seluruh spektrum. Hal interoperabilitas ini berarti bahwa setiap produk atau pengalaman harus portabel dan berfungsi dalam berbagai konteks. Saat kita mendesain, kita perlu memikirkan apa yang ada di sekitar kita, apakah itu bagaimana artefak tertentu akan terlihat dan tampil pada platform yang berbeda, atau bagaimana pengguna akan memanipulasinya di dunia nyata, dengan menggesekkan layar sentuh.
Meninggalkan ruang bagi pengguna untuk mempersonalisasi produk dan pengalaman akan menjadi bagian penting. Membuat pengguna merasa betah, atau asli, adalah inti dari metaverse. Mampu mengubah warna objek atau menambahkan merek pribadi memberi pengguna agensi dan dapat mendorong mereka untuk menghabiskan waktu lebih lama di jendela toko virtual.
Metaverse sudah kaya dengan kemungkinan pemasaran, tetapi belum tahu persis seperti apa bentuknya. Jangka waktu dan sejauh mana metaverse akan mengubah sektor individu tidak pasti: sementara pelatihan dalam pemodelan 3D atau menjelajahi Meta’s Horizon Worlds mungkin merupakan langkah besar, itu akan menjadi bisnis berani yang mengandalkan metaverse yang meledak besok.
Antarmuka imersif yang menghubungkan dunia nyata dengan metaverse masih dalam tahap awal, hologram sering ditampilkan sebagai solusi, tetapi teknologi saat ini terlalu terbatas untuk dapat berguna. Penggunaan headset VR tetap rendah dan membuat beberapa pengguna merasa mual.
Metaverse hampir pasti sangat bergantung pada cryptocurrency, yang bisa naik dan turun secara dramatis. Karena sifatnya, metaverse cenderung terdesentralisasi. Hal itu berarti regulasi akan dibatasi, yang mungkin akan membuatnya didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki kekuatan untuk berkembang. Internet dan media sosial saat ini menghadapi masalah keamanan yang serius melalui penjahat dunia maya, video deepfake, dan radikalisasi online. Dalam metaverse yang lebih besar, lebih imersif, dan lebih dimonetisasi, masalah tersebut mungkin akan semakin mendesak.
Metaverse yang imersif dan saling berhubungan dipandang sebagai masa depan oleh banyak pemain besar di bidang teknologi, beberapa di antaranya berinvestasi besar-besaran. Bagi yang sinis, metaverse juga dapat dilihat sebagai campur aduk dari hal-hal yang sudah kita miliki (VR dasar dan avatar game) dan hal-hal yang mungkin tidak pernah kita miliki (dunia virtual yang benar-benar terhubung).
Ada langkah-langkah yang dapat diadopsi oleh usaha kecil dan menengahi, untuk memanfaatkan teknologi awal, dari acara online yang imersif hingga desain 3D dan uang NFT. Metaverse tampaknya semakin penting setiap hari, dan jika tidak ikut, mungkin akan tertinggal.
Jadi, Apa itu Metaverse?
Jadi, itulah pembahasan kita mengenai Metaverse. Bagaimana, dunia virtual ini cukup menarik bukan? Metaverse adalah dunia virtual 3D yang dibuat dengan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dengan tujuan untuk menjadi platform komunikasi sehingga setiap penggunanya dapat bekerja dan bermain di dunia virtual tersebut.
Metaverse dapat diakses dengan kacamata virtual reality untuk menambah kesan nyata saat pengguna menggunakan aplikasinya. Selain itu, pengguna juga dapat mengakses Metaverse lewat komputer atau konsol permainan mereka. Dalam dunia Metaverse, kamu dapat membuat sebuah avatar yang menjadi representasi dari diri kamu sendiri.
Perlu diingat juga Metaverse ini tidak sempurna dan memiliki kekurangan serta kelebihan. Salah satu kekurangan yang mungkin terjadi adalah adanya peluang pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data-data penting. Tetapi, Metaverse juga memiliki kelebihan seperti dapat menciptakan lingkungan baru yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.
Demikian artikel mengenai Metaverse, menarik bukan pembahasan kita kali ini? Nantikan artikel selanjutnya dari kami ya. Sampai jumpa dan sampai bertemu di artikel selanjutnya.